FA Tak Beri Sanksi! Nyanyian Kasar Suporter MU Terhadap Phil Foden

FA tidak akan memberikan sanksi kepada Manchester United atas nyanyian kasar suporter terhadap Phil Foden karena tidak melanggar regulasi secara langsung.

FA-Tak-Beri-Sanksi!-Nyanyian-Kasar-Suporter-MU-Terhadap-Phil-Foden

Meski banyak kecaman, FA merasa bahwa menjatuhkan sanksi setiap kali ada nyanyian yang tidak pantas akan membuat klub didenda hampir setiap pertandingan. Ikuti terus untuk pembahasan lebih lanjut mengenai sepak bola dan pastinnya telah dirangkum sebagai berikut FOOTBALL SOCIO.

tebak skor hadiah pulsa

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Kecaman Atas Nyanyian Suporter MU Terhadap Phil Foden

Nyanyian kasar suporter Manchester United terhadap Phil Foden selama derby Manchester telah memicu gelombang kecaman luas dari berbagai pihak. Nyanyian yang menyinggung kehidupan pribadi Foden, khususnya ibunya, dianggap sangat tidak pantas dan melampaui batas-batas rivalitas olahraga yang sehat. Tindakan ini mencoreng citra sepak bola dan menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pemain serta keluarganya.

Pep Guardiola, sebagai manajer Manchester City, secara terbuka mengutuk nyanyian tersebut. Ia menekankan bahwa melibatkan keluarga dalam nyanyian hinaan merupakan tindakan yang tidak berkelas dan menunjukkan kurangnya integritas. Pernyataan Guardiola mencerminkan sentimen banyak pihak yang merasa bahwa nyanyian tersebut telah merendahkan martabat Foden dan keluarganya.

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Alasan FA Tidak Memberikan Sanksi?

Alasan-FA-Tidak-Memberikan-Sanksi

Keputusan FA untuk tidak memberikan sanksi kepada Manchester United atas nyanyian kasar suporter terhadap Phil Foden didasari oleh pertimbangan yang kompleks. FA berpendapat bahwa menjatuhkan sanksi setiap kali ada nyanyian yang dianggap tidak pantas akan menciptakan preseden yang sulit dipertahankan.

Hal ini berpotensi membuat klub sepak bola didenda hampir di setiap pertandingan, mengingat rivalitas dan emosi yang tinggi di antara suporter. Fokus utama FA adalah pada pelanggaran yang bersifat ekstrem dan diskriminatif, yang secara langsung melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan.

Nyanyian tentang ibu Foden, meskipun dianggap tidak pantas, tidak memenuhi kriteria sebagai tindakan diskriminatif berdasarkan aturan FA, terutama karena ditujukan kepada individu yang bukan merupakan peserta dalam pertandingan. Interpretasi ini menjadi kunci dalam keputusan FA untuk tidak mengambil tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: Jeremy Monga Menjadi Pemain Termuda Kedua di Liga Primer

Regulasi FA Terkait Perilaku Suporter

Regulasi FA terkait perilaku suporter mencakup serangkaian aturan yang bertujuan untuk memastikan lingkungan yang aman dan inklusif di dalam dan di sekitar stadion. Aturan-aturan ini melarang nyanyian kasar dan perilaku diskriminatif. Termasuk yang merujuk pada asal etnis, warna kulit, ras, kebangsaan, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau disabilitas.

FA menindak keras segala bentuk perilaku yang dianggap merendahkan atau menghina individu atau kelompok berdasarkan karakteristik-karakteristik tersebut. Aturan E20 FA secara khusus menyoroti tanggung jawab klub untuk memastikan bahwa para pendukung mereka menahan diri dari perilaku yang tidak patut.

Ini berarti klub memiliki kewajiban untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah dan mengatasi perilaku yang melanggar aturan FA. Klub dapat dikenakan sanksi jika pendukung mereka terlibat dalam perilaku yang melanggar aturan. Termasuk denda atau bahkan penutupan stadion dalam kasus-kasus yang parah.

Reaksi Phil Foden Terhadap Nyanyian

Phil Foden menjadi sasaran nyanyian kasar oleh sebagian penggemar Manchester United selama derby Manchester. Nyanyian itu, yang ditujukan kepada ibunya, terdengar di seluruh stadion dan telah dikutuk secara luas. Terlepas dari sifat ofensif dari nyanyian itu, Foden tampaknya menanggapinya dengan sikap menantang.

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan Foden bereaksi terhadap nyanyian itu dengan serangkaian gerakan, termasuk mengacungkan jempol ke arah kerumunan. Reaksi ini ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai cara Foden untuk mengejek dan menolak pelecehan yang ditujukan kepadanya. Terlepas dari pengalaman yang tidak menyenangkan itu, Foden terus bermain hingga menit ke-57, ketika dia digantikan oleh Jeremy Doku.