Thomas Tuchel mengakui timnas Inggris “membeku” saat kekalahan 3-1 atas Senegal dalam pertandingan persahabatan di City Ground, Nottingham. FOOTBALL SOCIO, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Meski Harry Kane membuka skor pada menit ketujuh, tiga gol balasan dari Ismaïla Sarr, Habib Diarra, dan Cheikh Sabaly mengubah jalannya pertandingan. Kekalahan ini mencatatkan sejarah sebagai pertama kalinya sebuah tim Afrika berhasil mengalahkan Inggris.
Tuchel melakukan 10 perubahan dari tim yang menang tipis 1-0 atas Andorra beberapa hari sebelumnya. Inggris tampak kesulitan menciptakan peluang, meski sempat mencetak gol melalui Jude Bellingham di akhir pertandingan. Sayangnya, gol tersebut dianulir VAR karena handball oleh Levi Colwill.
Ini menjadi kekalahan pertama Tuchel sebagai pelatih Inggris setelah sebelumnya meraih tiga kemenangan beruntun di kualifikasi Piala Dunia. “Kami terlihat beku dan kurang aktif dalam waktu lama,” ujar Tuchel. Namun, ia menegaskan bahwa kekalahan dalam laga uji coba bukanlah alasan untuk panik.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Evaluasi Performa dan Tantangan ke Depan
Thomas Tuchel mengakui bahwa timnya kesulitan tampil maksimal, terutama setelah kritik terhadap permainan monoton saat melawan Andorra. Beberapa pengamat menilai para pemain Inggris cenderung bermain terlalu kaku ketika membela timnas, berbeda dengan performa mereka di level klub.
Meski demikian, Tuchel menolak untuk berlarut-larut dalam kekalahan ini. “Piala Dunia masih setahun lagi. Kami akan lebih kompetitif pada September nanti,” tegasnya. Ia juga menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki kesalahan sebelum kualifikasi berikutnya.
Pelatih asal Jerman itu juga membandingkan reaksi pemain Senegal yang merayakan kemenangan dengan semangat tinggi. “Saya bertanya, apakah pemain saya akan bereaksi sama jika menang? Mungkin ekspektasi tinggi justru membuat mereka kurang spontan,” ujarnya.
Baca Juga: Swiss Kalahkan Amerika Serikat dalam Pertandingan Pemanasan Piala Emas
Ekspektasi Tinggi dan Tekanan pada Timnas Inggris
Inggris memiliki catatan impresif di turnamen besar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk final Euro 2020 dan semifinal Piala Dunia 2018. Prestasi ini meningkatkan ekspektasi fans, sehingga setiap kegagalan langsung menuai kritik keras.
Tuchel memahami tekanan tersebut tetapi meminta kesabaran. “Harapan tinggi wajar setelah kesuksesan Gareth Southgate. Namun, kami butuh waktu untuk membangun tim yang solid,” katanya. Ia juga menekankan bahwa pemain perlu lebih percaya diri dan agresif di lapangan.
Kekalahan dari Senegal menjadi pengingat bahwa Inggris masih memiliki pekerjaan rumah sebelum Piala Dunia 2026. Tuchel yakin timnya akan bangkit, terutama ketika pemain kunci seperti Jude Bellingham dan Harry Kane tampil lebih konsisten.
Proses Persiapan Menuju Piala Dunia 2026
Tuchel menegaskan bahwa kekalahan ini tidak akan mengganggu rencana jangka panjang Inggris. Timnas masih memiliki beberapa laga uji coba dan kualifikasi Piala Dunia sebelum turnamen utama digelar.
“Saya tetap optimis dengan kualitas pemain kami. Kami hanya perlu lebih baik dalam menerjemahkan potensi itu di lapangan,” ujar Tuchel. Ia juga berharap pemain dapat lebih adaptif dalam menghadapi tekanan tinggi.
Dengan waktu yang masih panjang, Tuchel berkomitmen untuk terus memperbaiki kelemahan tim. “Kami akan menganalisis pertandingan ini dan memastikan kesalahan tidak terulang. Target utama adalah memastikan Inggris kompetitif di Piala Dunia nanti,” pungkasnya. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballsocio.com.